Mercedes-Benz Tetap Kuat di Pasar yang Melemah

Jakarta, KompasOtomotif - Situasi ekonomi Indonesia yang sedang mengalami penurunan, berimbas langsung pada sektor otomotif. Berada dalam kebutuhan sekunder bahkan tersier, membuat otomotif tidak menjadi pilihan utama para konsumen di tengah kondisi yang sedang sulit.

Segmen mobil mewah adalah salah satu segmen yang terkena imbas penurunan. Apalagi, nilai tukatr mata uang rupiah terhadap dollar Amerika Serikat juga melemah. Ini memukul langsung para produsen yang banyak menghadirkan modelnya dengan status CBU (impor utuh).

Lalu, bagaimana strategi Mercedes-Benz Indonesia (MBI) dalam mempertahankan posisi teratasnya di pasar Indonesia yang sekarang sedang melemah. President and CEO Mercedes-Benz Indonesia, Dr. Claus Weidner menjelaskan bahwa sebenarnya situasi tidak terlalu lemah dan ada perkembangan kuat dalam 2-3 tahun terakhir.

"Kita lihat sekarang adalah di awal tahun ini. Secara keseluruhan memang melemah hingga ke batas tertentu. Sementara untuk pasar premium sejak tahun lalu pertumbuhannya memang tidak besar. Kita dapat lihat bahwa ada penurunan kecil di bulan-bulan pertama. Meski begitu, dari sisi kami, di saat pasar otomotif premium turun, justru penjualan kami naik di kuartal pertama ini (penjualan kuartal pertama 650 unit). Saat ini kami bertumbuh dibandingkan tahun lalu. Artinya strategi yang kami terapkan sudah benar dan terbukti sukses," jelas Claus saat berbincang dengan KompasOtomotif beberapa waktu lalu.

Strategi

Pria asal Jerman ini melanjutkan, Mercedes-Benz Indonesia melakukan stretegi bukan ukuran jangka pendek. MBI melihat lebih dulu keseluruhan produk yang tersedia, lalu memilih kendaraan yang cocok dengan pasar di Indonesia.

"Kami memilih mobil yang tepat untuk beberapa segmentasi yang di pasar otomotif premium Indonesia. MBI tidak hanya memilih kendaraan yang menjawab kebutuhan konsumen di satu sisi, namun di sisi lain, disesuaikan dengan aturan pemerintah," lanjut Claus.

Tujuan utama MBI adalah menghadirkan mobil secepat mungkin ke pasar Indonesia sehingga bisa dinikmati oleh konsumen. Hal pertama yang menjadi fokus adalah produk terbaik. "MBI punya desain baru, bahasa baru, dan portfolio produk yang sangat beragam. Kami coba menghadirkannya sebanyak dan secepat mungkin ke Indonesia, baik itu CBU ataupun CKD." 

Kedua, MBI berusaha menetapkan posisi harga yang paling menarik bagi konsumen. Penentuan harga tidak hanya berdasarkan harga awal tetapi juga sudah termasuk ISP (Integrated Service Package) selama 3 tahun, yang memberikan Peace of Mind sehingga tak ada yang perlu dikhawatirkan saat berbicara mengenai pemeliharaan mobil.

Selanjutnya adalah membangun kompetensi di sisi wholesale maupun retail terutama dalam hal layanan pelanggan. Lebih utamanya lagi purnajual adalah salah satu area fokus yang sedang digarap MBI, dengan memperkuat kerja sama dengan para dealer untuk mencapai tujuan ini.

"Semuanya diimplementasikan bersama-sama, baik strategi yang berjangka panjang, produk yang terintegrasi, layanan pelanggan. Sekarang kami memulai juga di Best Customer Experience," tutup Claus.

Sumber : http://otomotif.kompas.com/read/2015/05/11/084000115/Mercedes-Benz.Tetap.Kuat.di.Pasar.yang.Melemah

Related Posts:

0 Response to "Mercedes-Benz Tetap Kuat di Pasar yang Melemah"

Posting Komentar